Basilika Santo Petrus di Vatikan

Kaisar Konstantinus I membangun Basilika Santo Petrus pada abad ke-4 untuk menghormati Petrus, yang disalib di tahun 64 di Sirkus Nero (Bukit Vatikan). Basilika ini dibangun di atas tempat peristirahatan Petrus yang sekarang berada di bawah altar utama.

Karena adanya kerusakan, Basilika ini sepenuhnya dibangun kembali dalam kurun waktu hampir 120 tahun (1506–1614), dimulai pada masa kepausan Julius II dan diakhiri pada masa kepausan Paulus V. Rekonstruksi ini dilakukan oleh beberapa arsitek dan seniman terbaik di dunia, termasuk Bramante, Raphael, Michelangelo (yang merancang kubah Basilika ini), Carlo Maderno (yang merancang fasad dan portiko), Bernini (yang merancang kolonade, baldachin atau kanopi di atas altar utama, dan takhta Santo Petrus), dan Giacomo Della Porta. Basilika ini dikonsekrasikan kembali pada tahun 1626 oleh Paus Urbanus VIII.

Basilika Santo Petrus adalah gereja terbesar di Roma, dengan luas lebih dari 22.000 meter persegi, setara dengan tiga lapangan sepak bola. Basilika Santo Petrus merupakan gereja terbesar di dunia hingga tahun 1989, ketika ukurannya terlampaui oleh basilika yang baru dibangun di Yamoussoukro, Pantai Gading, Afrika.

Basilika Santo Petrus di Vatikan

Fakta

Dibangun: 319–333 | Dibangun kembali: 1506–1614

Wajib Dilihat

  • Pietà (Michelangelo)
  • Takhta Santo Petrus
  • Kubah Michelangelo
  • Patung Para Pendiri
  • Tulisan-Tulisan di Dinding

Tempat Berdoa

  • Makam Santo Petrus
  • Makam Santo Yohanes Paulus II (Kapel Santo Sebastian)
  • Kapel Sakramen Mahakudus
  • Patung Perunggu Santo Petrus (sekitar tahun 1200)
  • Anda dapat memperoleh indulgensi penuh di Basilika ini. Lihat persyaratannya.

Pietà (Michelangelo)

Rome Vatican Saint Peter Basilica Michelangelo’s Pietà Mary Jesus Golgotha
©2020 Kenny Ang

Tanggal: 1498–1499

Saat Anda memasuki Basilika, tepat di sebelah kanan Anda berdiri Pietà karya Michelangelo. Patung tersebut menggambarkan Maria yang menopang tubuh Yesus yang telah mati di Golgota. Michelangelo mengerjakan patung ini selama dua tahun. Dia baru berusia 23 tahun ketika ia menyelesaikannya. Ini adalah satu-satunya karya yang dia tandatangani: sabuk yang melintang di dada Maria berisi tulisan Latin: "Michelangelo Buonarroti, asal Firenze, membuat karya ini."

Monumen untuk Christina dari Swedia

Rome Vatican Saint Peter Basilica Monument Christina of Sweden
Jean-Pol GRANDMONT, CC BY 3.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/3.0>, via Wikimedia Commons

Christina sebagai Ratu Swedia: 1632–1654

Kemudian, ada sebuah monumen—yang sering kurang diperhatikan—untuk Christina dari Swedia. Dia adalah seorang ratu yang berani dari Swedia yang menyerahkan takhtanya demi menjadi seorang Katolik. Meski menghadapi kritik dari bangsawan Swedia, dia meninggalkan negaranya dan tinggal di Roma hingga akhir hayatnya. Tengkorak yang diberi mahkota di bawah monumen ini melambangkan kehidupan kita yang fana dan pahala bagi mereka yang tetap setia.

Makam Yohanes Paulus II

Rome Vatican Saint Peter Basilica Tomb of Pope Saint John Paul II
©2020 Kenny Ang

Kepausan Yohanes Paulus II: 1978–2005 | Dikanonisasi: 2014

Jika Anda terus berjalan di sepanjang lorong kanan, Anda akan sampai di altar Santo Sebastianus, seorang martir Gereja mula-mula. Jasad Paus Santo Yohanes Paulus II berada di bawah altar tersebut. Saya mengajak Anda untuk berlutut sejenak dan berdoa kepada paus dengan masa jabatan terpanjang ketiga ini bagi Anda dan orang-orang yang Anda kasihi.

Kapel Sakramen Mahakudus

Tujuan kita selanjutnya adalah Kapel Sakramen Mahakudus yang dikhususkan untuk doa. Tabernakel perunggu yang dilapisi emas ini dirancang oleh Bernini. Pietro da Cortona melukis lukisan utama di atas altar. Lukisan tersebut menggambarkan Tritunggal: Bapa, Putra yang menjadi manusia, dan Roh Kudus yang membimbing Gereja.

Patung Perunggu Santo Petrus

Rome Vatican Saint Peter Basilica Bronze Statue
©2020 Kenny Ang

Tanggal: Abad ke-5/ke-13

Jari kaki kanan patung ini terkikis karena disentuh dan dicium oleh para peziarah yang tak terhitung jumlahnya. Selama Abad Pertengahan, para peziarah yang tiba di Roma akan menyentuh dan mencium kaki Santo Petrus: mereka memohon pertolongan darinya untuk mencapai surga jika mereka meninggal selama ziarah.

Takhta Santo Petrus

Rome Vatican Saint Peter Basilica Chair
©2020 Kenny Ang

Tanggal: 1657–1666 | Seniman: Bernini

Karya yang megah ini menampung takhta kayu Santo Petrus. Takhta ini melambangkan wewenang mengajar Petrus. Karya ini juga mewakili "misi khusus Petrus dan para penerusnya untuk menggembalakan kawanan Kristus, menjaganya dalam kesatuan iman dan kasih." Di sebelah kursi terdapat patung-patung empat Pujangga Gereja: dari kiri ke kanan, mereka adalah Santo Ambrosius, Atanasius, Yohanes Krisostomus, dan Agustinus. Di atas Kursi Santo Petrus, jendela dari alabaster menggambarkan Roh Kudus dalam bentuk merpati.

Kubah

Rome Vatican Saint Peter Basilica Dome Michelangelo Giacomo della Porta
©2020 Kenny Ang

Tanggal: 1657–1666 | Seniman: Michelangelo, Giacomo della Porta

Dengan tinggi lebih dari 120 meter, kubah ini adalah kubah tertinggi di dunia. Anda sebenarnya dapat mendaki lebih dari lima ratus anak tangga ke puncaknya dan menikmati pemandangan Roma dan Taman Vatikan yang luar biasa.

Jangan lupa melihat huruf-huruf raksasa pada latar belakang emas yang mengelilingi dasar kubah. Ini adalah teks dari Matius 16:18, di mana Yesus memberikan wewenang tertinggi kepada Petrus:

Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku … [dan] Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.

Di bawah empat Penginjil, Anda akan melihat dua tulisan lainnya. Dari Santa Veronica hingga Santa Helena, tertulis dalam bahasa Latin:

Dari sini, iman satu-satunya memancar ke seluruh dunia.

Dari St. Longinus hingga Santo Andreas, tertulis:

Dari sini lahirlah kesatuan imamat.

Balkon-Balkon Relikui

Rome Vatican Saint Peter Basilica Saint Andrew by Francois Duquesnoy
St. Andrew by François Duquesnoy. ©2020 Kenny Ang

Patung Veronica, Helena, Longinus, dan Andreas terletak di bawah balkon-balkon (loggia). Di belakang balkon-balkon tersebut terdapat ruangan-ruangan tempat menyimpan relikui yang terkait dengan santo-santa ini. Semuanya berhubungan dengan Salib. Relikui-relikui ini adalah:

  • serpihan dari Salib Yesus (di atas Helena);
  • sepotong kain yang menunjukkan cetakan wajah seorang pria berjanggut (di atas Veronica);
  • bagian dari tombak Longinus (di atas Longinus); dan
  • kepala Santo Andreas (di atas Andreas).

Patung Santo-Santa Pendiri

Rome Vatican Saint Peter Basilica Vincent de Paul
St. Vincent de Paul, founder of the Congregation of the Mission. ©2020 Kenny Ang

Di Basilika Santo Petrus, terdapat 39 patung pendiri ordo religius. Anda akan mengenal Louis de Montfort, Ignatius Loyola, John Bosco, Philip Neri, Vincent de Paul, Teresa dari Yesus, dan banyak lagi. Mereka adalah orang-orang yang melayani Gereja dengan menjalani dan mengembangkan karisma—anugerah istimewa—yang mereka terima dari Allah. Untuk daftar lengkap patung-patung ini, klik di sini.

Fasad Maderno

Rome Vatican Saint Peter Basilica Maderno Facade
©2020 Kenny Ang

Tanggal: 1612 | Seniman: Maderno

Tulisan di fasad berbunyi:

Demi menghormati Pangeran Para Rasul, Paulus V Borghese, warga Roma, Imam Agung, pada tahun 1612, pada tahun ketujuh kepausannya.

Di atas fasad terdapat 13 patung: Kristus Sang Juruselamat, Yohanes Pembaptis, dan sebelas rasul termasuk Matias. Petrus tidak ada di sana karena ada patungnya dengan tinggi lima meter yang berdiri di sisi selatan Lapangan Santo Petrus. Patung Paulus berdiri di sisi yang berlawanan.

Kolonade Bernini

Rome Vatican Saint Peter Basilica Bernini Colonnades
©2020 Kenny Ang

Tanggal: 1657–1667 | Seniman: Bernini

Kolonade Bernini terdiri dari 284 kolom dorik dan 88 pilar marmer. Kolonade ini memiliki tinggi 13 meter dan tersusun dalam empat baris. Di atasnya berdiri 140 patung orang kudus. Menurut pandangan Bernini, Kolonade ini melambangkan lengan Gereja yang adalah Ibu yang memeluk semua bangsa.

Rome Vatican Saint Peter Basilica Square from the Dome
©2020 Kenny Ang
  1. Paus Benediktus XVI, Angelus (19 Februari 2012).

  2. Paus Benediktus XVI, Angelus (19 Februari 2012).

  3. Relikui ini tidak lagi berada di Basilika Santo Petrus sejak Paus Paulus VI mengembalikannya ke Gereja Santo Andreas di Patras (Yunani) pada tahun 1966.