Fakta
Dibangun: 324 | Dibangun kembali: 1823–1854
Wajib Dilihat
- Mozaik Apsis: Kristus Sang Pantokrator
- Mozaik Gerbang Kemenangan: Wahyu kepada Yohanes
- Lukisan Kehidupan Santo Paulus (di dinding-dinding navis)
- Potret-potret Para Paus (dari Petrus hingga Fransiskus)
Tempat Berdoa
- Makam Santo Paulus (di bawah altar utama)
- Anda dapat memperoleh indulgensi penuh di Basilika ini. Lihat persyaratannya.
Patung Santo Paulus
Tanggal: sekitar tahun 1850 | Seniman: Giuseppe Obici
Patung ini, yang berdiri di Quadriportico, menggambarkan Santo Paulus memegang buku surat-suratnya yang membuktikan dirinya sebagai "pengkhotbah Kebenaran" dan "pengajar bagi bangsa-bangsa non-Yahudi," seperti yang kita baca di dasar patung.
Tangan kanannya memegang pedang panjang karena dua alasan. Pertama, ia dipenggal dengan pedang—alat kemartirannya. Kedua, pedang tersebut melambangkan Firman Allah yang senantiasa diwartakan oleh Paulus:
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah … (Efesus 6:17).
Mozaik Fasad
Tanggal: 1854–1874 | Seniman: Sekolah Mozaik Vatikan
Mozaik fasad ini menggantikan mozaik abad ke-13 karya Cavallini yang hancur dalam kebakaran. Di bagian bawah, kita dapat melihat para nabi besar dalam Perjanjian Lama: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel. Mereka melambangkan 4.000 tahun sebelum kedatangan Mesias.
Domba Korban menempati bagian tengah. Kematian-Nya menghasilkan aliran air yang mengalir ke empat penjuru dunia. Ini adalah penebusan yang Kristus bawa bagi semua bangsa. Kota di sebelah kiri adalah Bethlehem, tempat Kristus memulai kehidupan-Nya di dunia ini. Ia menyelesaikannya di kota di sebelah kanan, Yerusalem. Gerbang kemenangan di Basilika Santa Maria Maggiore juga menampilkan kedua kota ini (walaupun dalam urutan terbalik).
Di puncak, kita melihat Kristus yang duduk di takhta, memegang sebuah buku yang berisi firman-Nya:
"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku ... [dan] Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka" (Yohanes 10:27–28).
Ia ditemani oleh dua pelindung Roma, Petrus dan Paulus. Dalam mozaik abad ke-13 sebelumnya, Paulus berdiri di sebelah kanan Kristus. Namun, mozaik saat ini membalik posisi kedua santo tersebut: sekarang Petrus menduduki tempat kehormatan di sebelah kanan Kristus. Perubahan ini mencerminkan definisi dogma infalibilitas kepausan oleh Konsili Vatikan Pertama (1870), empat tahun sebelum fasad ini selesai. Hal ini menggambarkan bagaimana seni mencerminkan ajaran Gereja.
Potret Para Paus
Basilika ini memiliki serangkaian 266 mozaik yang menggambarkan setiap paus dari Santo Petrus hingga Paus Fransiskus. Potret-potret tersebut disusun sebagai hiasan yang melingkar di sekitar gereja, dimulai di transeptum kanan dan berakhir di lorong sebelah kanan.
Mozaik Gerbang Kemenangan
Tanggal: Abad ke-5
Gerbang kemenangan menghormati Santo Paulus sebagai doctor mundi, guru dunia. Di tengah, Yesus Kristus memberkati kita. Ia dikelilingi oleh makhluk-makhluk yang melambangkan empat penginjil dan oleh dua puluh empat tua-tua dalam Kitab Wahyu 4. Di sisi kiri, Santo Paulus menunjuk makamnya di bawah altar. Di sisi kanan berdiri Santo Petrus.
Makam Santo Paulus
Tanggal: 67 M
Pada tahun 61 M, Paulus tiba di Roma untuk menghadapi pengadilan. Ia dipenggal pada tahun 67 M. Jenazahnya dimakamkan tiga kilometer dari tempat ia dibunuh, di sebuah area pemakaman yang dimiliki oleh seorang wanita Kristen bernama Lucina. Meskipun Paulus adalah seorang kristiani, ia diizinkan untuk dimakamkan di sebuah pemakaman Romawi karena ia adalah warga negara Romawi. Makamnya segera menjadi tempat ibadah. Banyak orang datang untuk berdoa di sana dan mendapatkan kekuatan untuk menyebarkan pesannya. Sebuah tugu peringatan dibangun di atas makamnya, di mana orang-orang terus mengunjungi dan berdoa selama abad-abad pertama penganiayaan Gereja.
Di bawah Altar Kepausan saat ini, terdapat batu nisan marmer yang berukuran 2,12 meter kali 1,27 meter dan terletak pada kedalaman 1,37 meter. Batu nisan tersebut memiliki tulisan dalam bahasa Latin "PAULO APOSTOLO MART" yang berarti "untuk Rasul Paulus, Martir." Batu nisan tersebut terletak di atas sebuah sarkofagus besar yang panjangnya 2,55 meter, lebarnya 1,25 meter, dan tingginya 0,97 meter. Baru-baru ini, sebuah jendela besar dibuat di bawah Altar Kepausan untuk memungkinkan umat beriman melihat makam Rasul Paulus.
Mozaik Apsis
Tanggal: Abad ke-13 | Seniman: Para Seniman Venesia
Tiga setengah lingkaran di bagian atas menunjukkan Allah Tritunggal. Kristus Sang Pantokrator (Yang Mahakuasa) memberkati kita dengan tangan kanannya. Tiga jari yang tegak mewakili tiga pribadi Tritunggal. Dua jari yang bergabung menunjukkan persatuan kodrat ilahi dan kodrat manusiawi dalam diri-Nya.
Kristus juga digambarkan sebagai Hakim kita. Buku yang dipegang-Nya berisi kata-kata penghakiman-Nya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan (Matius 25:34).
Dalam mozaik ini, kerajaan Kristus menyerupai Eden, sebagaimana disiratkan oleh banyaknya pohon kurma berbuah dan binatang-binatang.
Dari kiri ke kanan berdiri Santo Lukas, Santo Paulus, Santo Petrus, dan Santo Andreas. Lukas, yang menulis Kisah Para Rasul, adalah biografer Paulus. Petrus digambarkan dengan rambut keriting khasnya dan memegang kunci. Andreas adalah murid pertama yang dipanggil oleh Kristus. Jangan lewatkan sosok yang memegang kaki kanan Kristus: Paus Honorius III (1216–1227), yang memesan mozaik ini.
Seluruh mozaik, terutama huruf-huruf di gulungan kitab, menyoroti kodrat ilahi Kristus. Gulungan kitab Lukas berisi kata-katanya sendiri:
Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias (Kisah 9:22).
Gulungan kitab Paulus berbunyi:
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Filipi 2:10).
Gulungan kitab Petrus berisi pengakuannya:
Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! (Matius 16:16)
Terakhir, gulungan kitab Andreas berbunyi:
Santo Andreas, saat tergantung di kayu salib, berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus.
Di tengah lingkaran bagian bawah, kita menemukan salib berhiaskan permata dan alat-alat sengsara Kristus: mahkota duri, tombak Longinus, cawan dengan tiga paku, dan spons. Salib permata diapit oleh dua malaikat dan sepuluh rasul ditambah Barnabas (yang menggantikan Petrus) dan Markus (yang menggantikan Andreas).